Untuk memperoleh induk atau calon induk lele yang baik, maka perlu dilakukan seleksi. Tahap ini dilakukan mulai sejak fase telur. Benih-benih ikan yang berasal dari telur berukuran besar mempunyai kecepatan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan benih-benih berasal dari telur berukuran kecil.
Selain itu, cadangan makanan larva yang berasal dari telur ukuran besar lebih banyak daripada telur ukuran kecil. Seleksi dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Memilih benih-benih calon induk yang mempunyai bentuk luar baik.
- Mempunyai keunggulan fisik baik, seperti pertumbuhannya lebih cepat dibanding dengan benih lainnya.
- Tubuh tidak cacat dan mempunyai sifat-sifat unggul dari induknya.
- Benih yang telah terpilih selanjutnya dipelihara secara khusus dan terpisah untuk kemudian dijadikan calon induk.
Setelah kita menyeleksi indukan yang bakal kita pijah, maka selanjutnya kita harus tahu bagaimana cara merawat indukan. Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk merawat indukan lele Anda.
- Dalam proses, atau selama masa pemijahan dan masa perawatan, induk ikan lele diberi makanan yang berkadar protein tinggi seperti cincangan daging bekicot, larva lalat/belatung, rayap atau makanan buatan (pelet).
- Ikan lele membutuhkan pelet dengan kadar protein yang relatif tinggi, yaitu ± 60%. Cacing sutra kurang baik untuk makanan induk lele, karena kandungan lemaknya tinggi. Pemberian cacing sutra harus dihentikan seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan.
- Makanan diberikan pagi hari dan sore hari dengan jumlah 5-10% dari berat total ikan.
- Setelah benih berumur seminggu, induk betina dipisahkan, sedangkan induk jantan dibiarkan untuk menjaga anak-anaknya. Induk jantan baru bisa dipindahkan apabila anak-anak lele sudah berumur 2 minggu.
- Segera pisahkan induk-induk yang mulai lemah atau yang terserang penyakit untuk segera diobati.
- Mengatur aliran air masuk yang bersih, walaupun kecepatan aliran tidak perlu deras, cukup 5-6 liter/menit.
- Adapun kepadatan induk yaitu 5 ekor/m2 atau 100 ekor induk dalam kolam berukuran 20 m2. Untuk memperoleh induk unggul dapat dilakukan dengan cara seleksi, atau melalui kawin silang balik berdasarkan standar yang telah ditentukan.
Untuk memperoleh induk yang berkualitas baik, pakan yang diberikan pada induk lele harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya. Pakan yang baik akan menentukan kecepatan pematangan gonad. Dalam hal ini manajemen pemberian pakan sangat menentukan keberhasilan pemeliharaan induk lele.
Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kadar protein minimal 30% yang menunjukkan bahwa pakan tersebut baik untuk diberikan ke induk. Karena protein akan digunakan untuk perkembangan telur, maka dengan kandungan protein yang tinggi dapat menyebabkan perkembangan telur berlangsung lebih cepat dan kualitas telur yang dihasilkan lebih baik. Pemberian pakan dilakukan diberikan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.