Selasa, 21 Desember 2021

Jenis-Jenis Ikan Manfish

 


Jenis ikan hias air tawar satu ini pasti sudah sangat familiar karena tampilannya yg khas. Ikan manfish atau juga disebut sebagai Freshwater Angelfish merupakan ikan hias dng bentuk tubuh seperti layang-layang. Tubuhnya lebar pipih, begitu pun dng siripnya yg terlihat tinggi dan panjang.

Manfish termasuk dlm spesies pterophyllum scalare. Selain itu masih dlm satu keluarga dng ikan discus yg berasal dari Amazon. Bukan hanya populer sebagai ikan hias, ikan ini pun dapat digolongkan menjadi ikan populer bernampilan khas yg akan diingat oleh Aqua Friends pemula. Karena Manfish berada di kelompok ikan tropis, keberadaannya di Indonesia pun mudah ditemui.

Ikan ini pun banyak dipilih karena karakternya yg tenang sebagai ikan hias yg tentu mempermudah pemiliknya dlm perawatan. Serta tentunya dapat meminimalisir saling serang antara ikan hias di satu akuarium yg sama. Beberapa karakter ikan hias memang ada yg cenderung lebih suka menyerang dan memberi risiko tinggi terjadinya ikan mudah mati.

Jenis-Jenis Ikan Manfish

Albino Manfish

Jenis pertama adalah albino manfish. Menurut sejarahnya, jenis manfish ini hasil dari mutasi genetik yg membuat keseluruhan tubuhnya berwarna putih silver. Dari mulai ekor hingga bagian wajah dan mulut. Sementara bagian mata berwarna kemerahan.

Sayangnya jenis albino mempunyai rentan hidup cukup sebentar dibanding jenis lainnya. Mereka lebih sensitif terhadap penyakit.

Gold Manfish

Selanjutnya ada ikan manfish berjenis gold. Warna yg mendominasi memang keemasan bercampur perak. Membuat manfish ini terlihat mencolok ketika berada di akuarium.

Jangan heran bila Aqua Friends ketika membelinya di awal warna emasnya tidak begitu jelas. Sebab di tahun pertama warna tubuhnya masih masuk dlm masa pertumbuhan.

Leopard Manfish

Tidak banyak yg memilih jenis manfish dng sebutan leopard ini karena warnanya yg dinilai kurang menarik. Tetapi saat ikan ini dipersatukan di dlm akuarium, maka akan memberi keindahan tersendiri.

Walau sebutannya leopard, corak dan warna di tubuhnya lebih ke totol-totol seperti macan tutul. Pigmen totol-totol tersebut bisa saja hilang jika perawatannya kurang baik.

Black Lace Manfish

Black lace atau manfish hitam mempunyai tubuh yg hampir seluruhnya berwarna hitam. Hanya ada sedikit sentuhan warna kebiruan di salah satu bagian tubuhnya seperti di bagian dekat insang. Bentuk dan ukuran sirip serta ekornya cukup panjang.

Ghost Manfish

Sejarah pemberian nama jenis manfish ini tidak begitu diketahui. Sebutan ghost mungkin menggambarkan keunikan warna pada tubuhnya yg sekilas terlihat seperti transparan.

Pada dasarnya tubuh ghost berwarna perak secara menyeluruh. Jadi ketika terkena pencahayaan yg sempurna di dlm akuarium, terlihat sangat menarik.

Smokey Manfish

Hampir mirip, smokey juga mempunyai warna tubuh yg didominasi warna perak keabuan. Warna abunya lebih tegas sehingga tubuhnya tidak tampak transparan. Bagian ekor ikan ini tidak terlalu panjang dan tubuhnya lumayan pipih.

Zebra Manfish

Nama jenis manfish ini diambil dari motif dan warna tubuhnya. Tubuh zebra manfish bermotif belang-belang dng warna hitam dan putih. Untuk jumlah belang garisnya bisa mencapai lima garis.

Rata-rata ukuran jenis zebra ini lebih kecil dibandingkan ukuran jenis manfish lainnya. Karena itu pergerakan tubuhnya jadi lebih lincah dan gesit.

Blushing Manfish

Jenis kedelapan ada blushing. Seperti sebutannya, blushing di sini menggambarkan warna kemerahan di area wajah. Sebenarnya warna merah ini bisa juga berwarna orange. Tergantung pada genetik atau induknya.

Sementara warna tubuh blushing berwarna putih keperakan. Blushing akan mengalami perubahan warna tubuh seiring bertambah usia. Biasanya menjadi lebih keemasan.

Koi Manfish

Ikan manfish dng sebutan koi dipercaya hasil dari perkawinan silang. Meski banyak juga yg menganggap jenis ini mungkin bukan hasil perkawinan silang seperti informasi yg beredar yaitu antara koi dan manfish. Warna tubuhnya persis warna ikan koi dng perpaduan putih keperakan, orange, serta hitam.

Veil Manfish

Berikutnya ada jenis veil yg cukup populer dan banyak dipilih untuk menghiasi akuarium. Veil manfish mempunyai tampilan sirip yg unik dan cantik. Siripnya panjang, sehingga tidak disarankan menempatkan ikan ini di satu akuarium bersamaan dng ikan hias lain yg mempunyai karakter agresif karena kemungkinan bagian sirip dan ekornya akan cepat rusak.

Marble Manfish

Sedikit terlihat serupa dng veil, tetapi siripnya tidak terlalu panjang, marble mempunyai keunikan pada corak di tubuhnya. Sesuai sebutannya marble, corak di tubuhnya membuat jenis ini banyak dicari pecinta ikan hias. Umumnya paduan warna hitam dan putih silver disertai sedikit warna orange atau kuning di bagian atas tubuhnya.

Cara Merawat Ikan Manfish

Perawatan manfish hampir sama dng ikan hias pada umumnya. Perlu diingat adalah ikan ini cukup sensitif terhadap pencahayaan di dlm akuarium dan kondisi kebersihan air. Pasti kalian ingin melihat ikan kesayangan tumbuh besar, bukan? Perawatan manfish agar cepat besar bisa dng menyediakan wadah akuarium dng ukuran cukup besar.

Sebab karakter ikan ini yg lumayan agresif dan tidak bisa diam. Suhu akuarium yg disarankan berkisar 26 sampai 30 derajat celcius. Hindari memasukan dekorasi berlebihan yg kemungkinan melukai manfish. Dedaunan lebar bisa menjadi pilihan terbaik yg biasanya menjadi tempat mereka bertelur.

Manfish yg sensitif pun mudah mengalami stress jika kondisi akuarium tidak sesuai standar, walau ikan ini tergolong mempunyai karakter kuat dan bisa menyesuaikan kondisi air atau akuarium. Hindari pengaturan arus air yg terlalu kencang agar mereka tidak stress.

Makanan Ikan Manfish

Jenis makanan bagi ikan manfish yg tepat bisa berupa pakan kemasan pabrik. Sesekali memberi makanan alami seperti udang kecil air asin, cacing darah, cacing kacang, atau pun cacing tubifex. Makanan yg dikonsumsi manfish bisa disamakan dng makanan ikan hias lainnya.

Untuk menjaga kondisi akuarium dan kebersihannya, aturlah jadwal pemberian makan. Jangan terlalu sering, apalagi memberi makanan berbahan alami. Selain mengotori akuarium, terlalu sering memberi makanan bahan alami akan membuat ikan jadi pemilih.

Cara Budidaya Ikan Manfish

Aqua Friends ingin coba budidaya ikan ini? Hal mendasar yg perlu dilakukan adalah membeli bibit ikan yg baik. Kalian juga bisa membeli jenis manfish indukan. Beberapa patokan untuk memilih manfish bagus untuk dibudidayakan yaitu pilihlah warna ikan yg terang atau tidak pucat.

Kemudian amati dan perhatikan pergerakan ikan yg ingin dipilih tersebut. Apakah gerakannya agresif dan lincah. Jika kurang, pertanda kondisi ikan tersebut kurang baik. Sebab manfish berkarakter agresif lincah. Ukuran tubuhnya pun harus diperhatikan. Hindari memilih ikan dng ukuran kurang ideal, misalnya terlalu kurus atau kecil untuk seusianya.

 

Cara lain yg tidak boleh luput diperhatikan ketika ingin budidaya, pilih indukan yg tidak cacat atau tidak terserang penyakit. Manfish termasuk ikan sensitif yg mudah terserang penyakit. Beberapa penyakit yg sering menyerang manfish di antaranya cacing kulit dan cacing jarum. Rata-rata diakibatkan adanya parasit. Parasit ini menyerang bagian kulit, insang, dan sirip mereka.

Bila ikan manfish milik kalian ingin tumbuh dan berkembang sempurna, atur juga pengaturan isi akuarium. Selain kualitas kondisi akuarium, pemilihan isi ikan hias akuarium pun harus diperhatikan. Ikan ini sering menyerang ikan berukuran lebih kecil dari tubuh mereka. Jenis ikan hias lain yg cocok disatukan dng manfish seperti ikan platy, ikan molly, ikan pedang, serta ikan hias seukuran lainnya.

Sabtu, 16 Januari 2016

Jenis-Jenis Kolam Budidaya Belut

Dalam budidaya belut, ada beberapa kolam yang harus disediakan, yaitu kolam penampungan induk, kolam pemijahan, kolam pendedaran dan kolam pembesaran. Dari beberapa kolam tersebut, ukurannya tidak harus seragam atau sama. Artinya, masing-masing kolam bisa berbeda ukuran sesuai dengan kebutuhan. Berukut ini ukuran masing-masing kolam yang disarankan dalam budidaya Belut, yaitu:




  • Kolam penampungan induk. Ukurannya 200 centimeter X 200 centimeter dengan kedalaman 100 centimeter.
  • Kolam pemisahan dan pendederan. Ukurannya 200 centimeter X 200 centimeter dengan kedalaman 100 centimeter.
  • Kolam pembesaran. Ukurannya 500 centimeter X 500 centimeter dengan kedalaman 120 centimeter.

Selain ketiga jenis kolam tersebut, dalam budidaya Belut diperlukan juga kolam penampungan dan kolam karantina. Kolam penampungan adalah kolam yang berfungsi untuk menampung belut setelah dipanen. Kolam penampungan ini juga bisa digunakan sebagai kolam karantina sebelum Bibit Belut ditebar ke dalam kolam.

Karantina Bibit Belut ini sangat penting, terutama untuk mencegah atau menghindari bibit penyakit dan juga untuk mengurangi tingkat kematian Bibit Belut setelah ditebar di kolam pemeliharaan. Karantina Bibit Belut ini juga bertujuan untuk memilah bibit belut siap tebar. Idealnya bibit belut yang ditebar harus Belut yang benar-benar sehat dan lincah. 

Proses karantina Bibit Belut juga tidak membutuhkan waktu lama. Karantina cukup dilakukan selama sehari semalam dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Selama masa karantina, belut tetap harus diberi pakan. Ini agar belut yang lincah tidak menjadi lemes dan yang lemas tidak menjadi mati.

Cara Memilih Lokasi Ternak Belut

Dalam bisnis terutama ternak Belut, pemilihan lokasi adalah salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan ternak Belut. Lantas, bagaimana cara memilih lokasi ternak Belut? Perlu Anda ketahui, lokasi atau lahan ternak Belut harus berisi air bersih dan kaya akan oksigen. 

Kebutuhan air bersih dan kaya oksigen ini sangat penting terutama untuk bibit atau benih yang baru berukuran 1-2 centimeter. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya, belut dewasa dapat hidup di air yang keruh. Adapun lokasi ideal ternak belut adalah sebagai berikut:

  • Secara klimatologis belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Belut bisa hidup di dataran yang rendah maupun tinggi. Bisa pula hidup di tempat dengan curah hujan tinggi atau rendah. Belut juga tidak terpengaruh akan kelembaban. 
  • Kualitas air untuk pemeliharaan belut tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyak/limbah pabrik. 
  • Suhu udara/temperatur optimal untuk pertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-31 derajat C.
  • Bibit belut yang masih berukuran 1-2 cm memerlukan kondisi air yang baik, bening dan kaya akan oksigen. Sedangkan belut yang sudah  dewasa tidak terlalu memilih jenis air.


Prospek Ternak Belut

Belut merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sejak beberapa tahun terakhir ini, harga belut baik di pasar lokal maupun ekspor relatif stabil, bahkan terus mengalami kenaikan. Saat ini, harga belut untuk pasar lokal berkisar antara Rp. 35.000 sampai dengan Rp.45.000 per-kilogram. Bahkan dibeberapa daerah, harganya bisa mencapai Rp.80.000 per-kilogram. Sedangkan untuk pasar ekspor, harga belut bisa mencapai 12–15 Dollar atau setara dengan Rp. 150.000–Rp.200.000 per-kilogram, jika kurs rupiah berada pada nilai Rp. 13.000.

Melihat harga Belut di atas, maka belut memiliki prospek besar untuk meningkatkan perekonomian kita, jika kita mau dan bisa membudidayakannya. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, kebanyakan orang hanya mengandalkan pasokan belut dari alam, sehingga produksinya tidak begitu masif dan berkelanjutan. Padahal, baik di pasar lokal maupun ekspor, kebutuhan akan belut dari tahun ke tahun terus meningkat. Maka dari itu, budidaya belut baik sekala kecil maupun besar memiliki prospek dan harapan yang sangat baik. 

Pada tahun 2014-2015 lalu, permintaan belut segar dan hidup di sejumlah negara-negara Asia, membutuhkan 60 ton belut per-hari. Sedangkan pemasok hanya bisa memenuhi sebanyak 5 ton saja. Untuk negara-negara di Eropa, permintaan belut asap (smoked eel) sebanyak 2-4 ton per-hari. Ini semua belum termasuk permintaan belut untuk konsumen lokal yang ada di kota besar seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Solo dan Malang.

Karena itulah, mengingat pasar yang begitu prospek dan cerah, maka budidaya belut sangatlah menjanjikan untuk kita geluti. Selain itu, modal yang dibutuhkan untuk budidaya belut juga relatif ringan.

Dalam pembudidayaan belut skala besar misalnya kita cukup tebar 40 kilogram bibit belut. Hal itu sudah bisa memenuhi permintaan pasar. Sebab, ukuran yang diminta para eksportir untuk belut konsumsi rata-rata sekitar 400g/ekor.

Untuk mendapatkan hasil demikian, pelaku budidaya belut bisa memberi belut dengan pakan berprotein tinggi, seperti cacing tanah, potongan ikan laut, dan keong mas. Cukup menunggu 4-5 bulan setelah menebar bibit, Anda sudah berkesempatan mengunduh hasil panen sebesar 400 kilogram belut.

Cara Ternak Belut


ternak belut, pakan belut, cara ternak belut, cara budidaya belut, cara beternak belut, budidaya belut tanpa lumpur, budidaya belut dalam drum, budidaya belut air bersih, beternak belut
Belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bentuk ikan belut sendiri ialah bertubuh bulat memanjang, memiliki sirip punggung, serta licin bila dipegang. Habitat asli Ikan Belut ialah daerah sungai, sawah dan rawa-rawa berlumpur. Ikan Belut termasuk suku Synbranchidae. Suku Synbranchidae terdiri dari empat generasi dengan total 20 jenis dan ditemukan hampir disemua daerah yang beriklim tropis. 

Belut berbeda dengan sidat. Meskipun bentuknya hampir sama, tetapi Ikan Belut tidak memiliki sirip, kecuali di bagian ekor yang terlihat samar-samar. Sedangkan Sidat memiliki sirip yang jelas. Ciri-ciri umum dari Ikan Belut ialah tubuhnya tidak bersisik, tidak memiliki kantung renang dan tidak memiliki tulang rusuk. Belut lebih banyak atau hidup di air tawar dan berlumpur. Sedangkan sidat hidup di air payau atau disekitar muara pantai. 

Ukuran tubuh belut bervariasi. Monopterus Indicus hanya berukuran 8,5 centimeter, sementara belut Marmer Synbranchus Marmoratus bisa mencapai 1,5 meter. Sedangkan Belut yang sering kita jumpai, yaitu belut sawah, sungai atau rawa, panjangnya bisa mencapai sekitar 1 Meter. 

Umumnya belut tidak suka berenang, ia lebih senang bersembunyi di dalam lumpur. Adapun makanan kesukaan belut itu sendiri ialah hewan-hewan kecil, misalnya ikan, katak, dan serangga. 

Jumat, 04 Desember 2015

Cara Menyeleksi Indukan Lele



Untuk memperoleh induk atau calon induk lele yang baik, maka perlu dilakukan seleksi. Tahap ini dilakukan mulai sejak fase telur. Benih-benih ikan yang berasal dari telur berukuran besar mempunyai kecepatan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan benih-benih berasal dari telur berukuran kecil.

Selain itu, cadangan makanan larva yang berasal dari telur ukuran besar lebih banyak daripada telur ukuran kecil. Seleksi dilakukan dengan cara sebagai berikut.

  • Memilih benih-benih calon induk yang mempunyai bentuk luar baik.
  • Mempunyai keunggulan fisik baik, seperti pertumbuhannya lebih cepat dibanding dengan benih lainnya.
  • Tubuh tidak cacat dan mempunyai sifat-sifat unggul dari induknya.
  • Benih yang telah terpilih selanjutnya dipelihara secara khusus dan terpisah untuk kemudian dijadikan calon induk.

Setelah kita menyeleksi indukan yang bakal kita pijah, maka selanjutnya kita harus tahu bagaimana cara merawat indukan. Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk merawat indukan lele Anda.

  • Dalam proses, atau selama masa pemijahan dan masa perawatan, induk ikan lele diberi makanan yang berkadar protein tinggi seperti cincangan daging bekicot, larva lalat/belatung, rayap atau makanan buatan (pelet). 
  • Ikan lele membutuhkan pelet dengan kadar protein yang relatif tinggi, yaitu ± 60%. Cacing sutra kurang baik untuk makanan induk lele, karena kandungan lemaknya tinggi. Pemberian cacing sutra harus dihentikan seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan. 
  • Makanan diberikan pagi hari dan sore hari dengan jumlah 5-10% dari berat total ikan.
  • Setelah benih berumur seminggu, induk betina dipisahkan, sedangkan induk jantan dibiarkan untuk menjaga anak-anaknya. Induk jantan baru bisa dipindahkan apabila anak-anak lele sudah berumur 2 minggu.
  • Segera pisahkan induk-induk yang mulai lemah atau yang terserang penyakit untuk segera diobati.
  • Mengatur aliran air masuk yang bersih, walaupun kecepatan aliran tidak perlu deras, cukup 5-6 liter/menit.
  • Adapun kepadatan induk yaitu 5 ekor/m2 atau 100 ekor induk dalam kolam berukuran 20 m2. Untuk memperoleh induk unggul dapat dilakukan dengan cara seleksi, atau melalui kawin silang balik berdasarkan standar yang telah ditentukan.

Untuk memperoleh induk yang berkualitas baik, pakan yang diberikan pada induk lele harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya. Pakan yang baik akan menentukan kecepatan pematangan gonad. Dalam hal ini manajemen pemberian pakan sangat menentukan keberhasilan pemeliharaan induk lele.

Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kadar protein minimal 30% yang menunjukkan bahwa pakan tersebut baik untuk diberikan ke induk. Karena protein akan digunakan untuk perkembangan telur, maka dengan kandungan protein yang tinggi dapat menyebabkan perkembangan telur berlangsung lebih cepat dan kualitas telur yang dihasilkan lebih baik. Pemberian pakan dilakukan diberikan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.

Sabtu, 28 November 2015

Tips Memanen Lele Sangkuriang

Pemanenan biasanya dianggap hal mudah, namun jika tidak dilakukan dengan benar dapat merugikan Anda sendiri karena kulit ikan dapat rusak dan bau amis masih menempel di tubuh ikan sehingga harga jual menjadi rendah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, baiknya Anda pelajari dengan benar bagaimana cara pemanenan seperti berikut ini.
  • Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
  • Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
  • Bila penangkapan menggunakan pancing, biarkan lele lapar lebih dahulu.
  • Bila penangkapan menggunakan jaring, pemanenan dilakukan bersamaan dengan pemberian pakan, sehingga lele mudah ditangkap.
  • Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
  • Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.